Pantang Menyerah! (foto: Percha) |
Masuk di ruang kelas 4, anak-anak menyambut dengan senyuman manis mereka. Saya mengeluarkan kertas bergambar pohon cita-cita yang saya bawa. “Ibu bisa minta tolong dua orang untuk memasang pohon ini di depan?” Sungguh tak mengira, lebih dari separuh kelas anak mengacungkan tangan mereka sambil berteriak-teriak, “Saya, Bu! Saya, Bu!” Bahkan, sampai ada yang langsung maju. Duh, terharu saya!
Kelas ini menyenangkan. Anak-anak aktif dan mau terlibat dalam setiap kegiatan saya. Senang sekali melihat mereka bersemangat menyebutkan cita-cita mereka masing-masing. Memang, yang muncul masih profesi-profesi umum, seperti dokter, guru, polisi, bidan, tentara, dan yang paling populer: pemain bola! Tetapi, biarlah, toh cita-cita mereka positif. Yang menyenangkan, ketika saya bertanya, “Siapa yang suka membaca?” lebih dari separuh anak mengacungkan tangan. Ada juga beberapa anak yang senang menulis, terutama menulis puisi.
Siapa suka membaca? (Foto: Percha) |
Satu sesi di kelas 4 berjalan cepat. Rasanya belum cukup waktu untuk berbagi cerita. Saya juga belum sempat mengajak mereka role-play untuk menyusun cerita. Tetapi, tak apalah. Yang penting, semua berjalan dengan sangat manis.
Setelah istirahat, mestinya saya masuk kelas 5. Tetapi, karena ada pergeseran jadwal dan permintaan, masuklah saya di kelas 1A. Sebelum saya masuk, sudah ada anak yang minta izin ke toilet. Saya masuk, ada lagi yang keluar. Baru ngobrolin cita-cita, ada lagi yang menyusul. Hingga, jreng … jreng … hampir separuh kelas anak keluar!
Mendongeng di kelas 1 (foto: Percha) |
Hmm, saya mesti memainkan plan B. Langsung saya ambil buku monster yang jadi senjata saya, lalu berteriak, “Siapa yang mau mendengarkan dongeng?” Ajaib, anak-anak yang tadi ngaku ke toilet, langsung masuk semua. Saya ajak mereka semua duduk lesehan di depan kelas, lalu memilih buku yang ingin mereka dengar ceritanya.
Pilihan jatuh pada buku “Lagu Merdu Monster Gigi”. Wah, ternyata mereka antusias, anteng ketika mendengarkan, dan berebut menjawab ketika saya bertanya. Hmm, ternyata begini caranya, menaklukkan anak-anak kelas 1 yang superaktif itu ^_^.
Dua kelas terakhir yang saya ini adalah kelas 3A dan 3B. Keduanya tak kalah menyenangkan. Kembali saya menjumpai anak-anak yang aktif dan bersemangat mengikuti materi yang saya bawakan. Seperti di kelas 4, sebagian besar anak juga mengacungkan tangan dan berebut ingin membantu saya memasang pohon cita-cita di papan tulis. HEBAT! Anak-anak ini sungguh luar biasa!
Penutupan Hari Inspirasi |
Di kelas 3A, saya sempat memberikan role-play menyusun cerita. Saya siapkan cergam Bona yang sudah saya gunting-gunting dan saya minta mereka berkelompok mengurutkan ceritanya. Mereka cukup antusias dengan kegiatan ini. Hei, tetapi, saya melihat ada keanehan di salah satu kelompok! Anak-anak cowok di kelompok ini malah membalik semua potongan kertas yang berisi gambar dan cerita Bona. Awalnya, saya pikir mereka hanya main-main. Lama-lama, saya baru ‘ngeh’. Ternyata, mereka menyusun cerita bukan dengan membacanya, melainkan dengan mencocokkan potongan iklan yang berada di balik halaman cergam Bona. Oalah, kreatif sekali kalian, Nak!
Oya, di kelas 3B, sempat ada anak yang bertengkar. Mereka sebangku, cowok-cewek. Entah kenapa anak ini bisa duduk berpasangan cowok-cewek. Dan akhirnya si anak perempuan menangis. Hmm, berbekal pengalaman di KI 1, saya tidak panik. Segera saya pisahkan tempat duduk mereka. Saya tepuk-tepuk sebentar pundak si anak perempuan, lalu tetap saya lanjutkan kegiatan. Saya lirik, anak perempuan itu sudah tenang dari tangisnya. Saya dapat kuncinya: jangan panik!
Kegiatan Kelas Inspirasi kali ini diakhiri dengan Refleksi pada tanggal 26 April 2014 di Auditorium LIPI. Saya selalu merinding setiap menyanyikan “Hymne Guru” di Hari Refleksi ini. Saya selalu merasa bahagia, bisa bertemu dengan orang-orang yang bersemangat untuk berbuat baik, terutama bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Makasih buat seluruh panitia yang berhasil mengumpulkan kami semua.
Seperti yang Mas Hikmat Hardono (Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar) katakan, mengajar itu bikin kecanduan. Rasanya, saya juga sudah kena candu itu. Jadi, sampai bertemu di Kelas Inspirasi berikutnya!
Salam Inspirasi!
Kelompok 30 yang WOW ^_^ |
Makasih buat teman-teman kelompok 30:
Guru-guru hebat:
- Adria Kosasih (3D Animator)
- Nisia Manthovani (Brand Manager)
- Jabar Toto Sugiharto (Operation Manager)
- Amalia Kuswardani (Dokter Hewan)
- Mira Puspita Haryati (Manajer Keuangan)
Fotografer keren:
- Sispriyadi Budiyarso (Land & Properti Superintendent)
- Ardika Percha Imanadi (System & Infrastructure Manager)
- Dwi Wijayanto (Mas Dwi, profesimu apa, ya? Pokoknya fotografer keren, lah!)
Fasilitator kece:
- Nancy Setiawaty Silalahi (Lawyer)
Juga teman-teman yang sempat kenal dan mendukung: Randie, Pupu, dan 2 calon Pengajar Muda: Ajeng & Ican.
Terima kasih yang tulus buat seluruh warga SDN 03 Susukan, Ciracas yang selalu bersemangat untuk berbagi bersama kami.
Posting Komentar
Posting Komentar